Rabu, 02 Maret 2022

MINDFULNESS Sepenggal Episode Kehidupan Manusia Pilihan Tuhan

 

MINDFULNESS

Sepenggal Episode Kehidupan Manusia Pilihan Tuhan

Oleh : Izatul Laela, S.Si

SMPN 2 Wonorejo



 

Dulu saya mengira bahwa mindfulness adalah milik agama atau komunitas tertentu. Karena dalam pikiran saya aktifitasnya menyerupai meditasi. Seiring berjalannya waktu, pandangan saya mulai berubah. Apalagi dalam event-event tertentu yang saya ikuti terkadang diawali dengan kegiatan mindfulness ini. Memulainya dengan mencari posisi duduk yang nyaman, mengatur napas, lalu fokus pada detak jantung atau merasakan sensasi udara yang mengalir saat menarik dan mengembuskan napas apalagi kalau diiringi alunan music atau lantunan ayat-ayat suci AlQur’an tentu akan memberikan sensasi tersendiri.

Jika menilik shirah Nabawiyah, Rasulullah SAW pernah melakukan sejenis mindfulness ini, yaitu berkhalwat di Gua Hira sampai turunnya wahyu untuk yang pertama kalinya. Meski tidak bisa dikatakan sama, setidaknya, khalwat yang pernah dilakukan Rasulullah SAW mengutip pendapat mantan mufti agung Mesir, Syekh Ali Jumah, bahwa prinsip utama dalam melakukan khalwat ada empat yaitu qillatul kalam, qillatut tha'am, qillatul anam, dan qillatul manam  memiliki banyak kesamaan manfaat dengan mindfulness.

Qillatul Kalam (sedikit bicara) hal ini dilakukan agar seseorang yang sedang berkhalwat lebih fokus dalam berdzikir, tadabur, dan tafakkur. Saat mindfulness kita juga sedikit bicara bahkan tidak bicara, kita fokus dan menghargai apa yang kita miliki saat ini.Tanpa disadari, kita mungkin pernah bereaksi terhadap pikiran dan perasaan negatif. Berlatih mindfulness dapat membantu kita menjadi lebih sadar akan pikiran dan perasaan, serta mengelolanya dengan cara yang lebih positif. Mengontrol pikiran dan perasaan dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.

 

Qillatut tha'am (sedikit makan) seperti halnya puasa, mengurangi makanan terbukti dapat membuat seseorang lebih mudah dalam mengendalikan nafsu, melatih kesabaran, dan menambah rasa syukur.  Menerapkan mindfulness pada saat makan akan mengubah pengalaman makan menjadi jauh lebih menyenangkan. Ketika kita mengarahkan fokus seluruhnya kepada tubuh dan alasan mengapa kita perlu makan, kita dapat melenyapkan semua perasaan lapar yang tengah dialami. Penerapan mindfulness saat makan bisa dilakukan dengan bernapas sebelum makan, mendengar kebutuhan tubuh kita, makan sesuai yang dibutuhkan, tidak terburu-buru saat makan, dan mengonsumsi makanan yang disukai.

 

Qillatul anam (sedikit interaksi dengan manusia) walaupun Jabal Nur adalah sebuah gunung yang besar, namun bentuknya yang tinggi dan curam membuatnya sulit didaki oleh manusia. Begitupun Gua Hira yang ada disana, yang memiliki ukuran  kecil sehingga tidak bisa dimasuki banyak orang, Hal ini sangat membantu Rasulullah SAW dalam menjaga konsentrasi. Melakukan mindfulness menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam suasana hati dan memori kerja, yang memungkinkan untuk pengambilan keputusan dan penyimpanan informasi. Para peneliti juga mengamati bahwa berlatih mindfulness memungkinkan kita untuk tetap tenang dan tidak emosional dalam menghadapi masalah apa pun.  Mindfulness secara tak langsung juga dapat memperlambat perkembangan gangguan kognitif yang berkaitan dengan usia, seperti penyakit Alzheimer dan demensia.Dalam sebuah penelitian, pasien Alzheimer yang melakukan mindfulness melaporkan adanya peningkatan kesejahteraan yang lebih baik dan membantu mempercepat pemulihan.

 

Qillatul manam (sedikit tidur) sekalipun kondisi sepi dan tidak banyak makan, bukan berarti berkhalwat adalah waktu yang tepat untuk tidur. Justru di saat ini ketika seseorang sudah sibuk bertafakkur, dia akan dibuat lupa waktu sehingga tidak merasakan waktu berjalan cepat sedangkan dirinya tidak sempat beristirahat. Dengan berlatih mindfulness, dapat membantu meningkatkan rasa kasih sayang dan kesabaran sehingga kita akan memaknai hidup dengan lebih bahagia dan bersyukur. Waktu akan lebih banyak digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Bermunajat kepadaNya saat sepertiga malam terakhir, banyak mentadabburi kekuasaan Sang Pencipta sehingga akan tumbuh menjadi pribadi yang penuh rahmat bagi sesame dana lam semesta.

 

 

            Sebagai pendidik yang menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan terbaik / uswatun hasanah sudah selayaknya saya juga akan meniru apa yang pernah dilakukan oleh beliau. Untuk diri saya sendiri, saya akan selalu berusaha untuk melatih mindfulness setiap akan, sedang dan setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Dengan harapan dapat memperbaiki yang masih kurang dan mempertahankan atau bahkan meningkatkan hal yang sudah baik. Sedangkan untuk siswa, saya akan mengajak mereka untuk melakukan mindfulness agar mereka bisa lebih fokus, lebih tenang, lebih terarah, melatih mereka mencari solusi terbaik dari permasalahan yang mereka hadapi.

 

Mindfulness membutuhkan banyak  latihan dan usaha. Jangan lupa juga untuk selalu bersabar karena ini adalah proses yang membutuhkan waktu. Tanpa mencobanya, kita tidak akan pernah bisa.

 

Sumber Rujukan:

Alodokter diakses 2 Maret 2022 pk 15.04

 

https://www.sehatq.com/artikel/manfaat-menerapkan-mindfulness-dalam-kehidupan-sehari-hari

diakses pada 2 Maret 2022 pk 15.14

 

https://www.republika.co.id/berita/qs9a7w320/yang-dilakukan-rasulullah-selama-khalwat-di-gua-hira

diakses pada 2 Maret 2022 pk 20.05