MINDFULNESS
Sepenggal Episode Kehidupan
Manusia Pilihan Tuhan
Oleh : Izatul Laela, S.Si
SMPN 2 Wonorejo
Dulu
saya mengira bahwa mindfulness adalah milik agama atau komunitas tertentu.
Karena dalam pikiran saya aktifitasnya menyerupai meditasi. Seiring berjalannya
waktu, pandangan saya mulai berubah. Apalagi dalam event-event tertentu yang
saya ikuti terkadang diawali dengan kegiatan mindfulness ini. Memulainya dengan
mencari posisi duduk yang nyaman, mengatur napas, lalu fokus pada detak jantung
atau merasakan sensasi udara yang mengalir saat menarik dan mengembuskan napas
apalagi kalau diiringi alunan music atau lantunan ayat-ayat suci AlQur’an tentu
akan memberikan sensasi tersendiri.
Jika menilik shirah Nabawiyah, Rasulullah
SAW pernah melakukan sejenis mindfulness ini, yaitu berkhalwat di Gua Hira
sampai turunnya wahyu untuk yang pertama kalinya. Meski tidak bisa dikatakan
sama, setidaknya, khalwat yang pernah dilakukan Rasulullah SAW mengutip pendapat mantan mufti agung Mesir, Syekh Ali
Jumah, bahwa prinsip utama dalam melakukan khalwat ada empat yaitu qillatul kalam, qillatut tha'am, qillatul
anam, dan qillatul manam memiliki banyak kesamaan manfaat dengan
mindfulness.
Qillatul Kalam (sedikit bicara) hal ini dilakukan agar seseorang yang
sedang berkhalwat lebih fokus dalam berdzikir, tadabur, dan tafakkur. Saat
mindfulness kita juga sedikit bicara bahkan tidak bicara, kita fokus dan menghargai apa yang kita miliki saat ini.Tanpa disadari, kita
mungkin pernah bereaksi terhadap pikiran dan perasaan negatif. Berlatih mindfulness dapat membantu kita menjadi lebih sadar akan pikiran dan
perasaan, serta mengelolanya dengan cara yang lebih positif. Mengontrol pikiran
dan perasaan dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.
Qillatut tha'am (sedikit makan) seperti halnya puasa, mengurangi makanan
terbukti dapat membuat seseorang lebih mudah dalam mengendalikan nafsu, melatih
kesabaran, dan menambah rasa syukur. Menerapkan mindfulness pada saat makan akan mengubah pengalaman makan menjadi jauh
lebih menyenangkan. Ketika kita mengarahkan fokus seluruhnya kepada tubuh dan
alasan mengapa kita perlu makan, kita dapat melenyapkan semua perasaan lapar
yang tengah dialami. Penerapan mindfulness saat makan bisa dilakukan dengan bernapas sebelum makan,
mendengar kebutuhan tubuh kita, makan sesuai yang dibutuhkan, tidak
terburu-buru saat makan, dan mengonsumsi makanan yang disukai.
Qillatul anam (sedikit interaksi dengan manusia) walaupun Jabal Nur adalah
sebuah gunung yang besar, namun bentuknya yang tinggi dan curam membuatnya
sulit didaki oleh manusia. Begitupun Gua Hira yang ada disana, yang
memiliki ukuran kecil sehingga tidak
bisa dimasuki banyak orang, Hal ini sangat membantu Rasulullah SAW dalam
menjaga konsentrasi. Melakukan mindfulness menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam suasana hati
dan memori kerja, yang memungkinkan untuk pengambilan keputusan dan penyimpanan
informasi. Para peneliti juga mengamati bahwa berlatih mindfulness memungkinkan kita untuk tetap tenang dan tidak emosional
dalam menghadapi masalah apa pun. Mindfulness secara tak langsung juga dapat memperlambat perkembangan
gangguan kognitif yang berkaitan dengan usia, seperti penyakit Alzheimer dan demensia.Dalam sebuah penelitian, pasien
Alzheimer yang melakukan mindfulness melaporkan adanya peningkatan
kesejahteraan yang lebih baik dan membantu mempercepat pemulihan.
Qillatul manam (sedikit tidur) sekalipun kondisi sepi dan tidak banyak makan,
bukan berarti berkhalwat adalah waktu yang tepat untuk tidur. Justru di saat
ini ketika seseorang sudah sibuk bertafakkur, dia akan dibuat lupa waktu
sehingga tidak merasakan waktu berjalan cepat sedangkan dirinya tidak sempat
beristirahat. Dengan berlatih mindfulness, dapat membantu meningkatkan rasa kasih sayang dan kesabaran
sehingga kita akan memaknai hidup dengan lebih bahagia dan bersyukur. Waktu
akan lebih banyak digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Bermunajat kepadaNya
saat sepertiga malam terakhir, banyak mentadabburi kekuasaan Sang Pencipta
sehingga akan tumbuh menjadi pribadi yang penuh rahmat bagi sesame dana lam semesta.
Sebagai pendidik yang
menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan terbaik / uswatun hasanah sudah selayaknya saya juga akan meniru apa yang
pernah dilakukan oleh beliau. Untuk diri saya sendiri, saya akan selalu
berusaha untuk melatih mindfulness setiap akan, sedang dan setelah melakukan
kegiatan pembelajaran. Dengan harapan dapat memperbaiki yang masih kurang dan
mempertahankan atau bahkan meningkatkan hal yang sudah baik. Sedangkan untuk siswa,
saya akan mengajak mereka untuk melakukan mindfulness agar mereka bisa lebih
fokus, lebih tenang, lebih terarah, melatih mereka mencari solusi terbaik dari
permasalahan yang mereka hadapi.
Mindfulness membutuhkan banyak latihan dan usaha. Jangan lupa juga untuk
selalu bersabar karena ini adalah proses yang membutuhkan waktu. Tanpa
mencobanya, kita tidak akan pernah bisa.
Sumber Rujukan:
Alodokter diakses 2 Maret 2022 pk
15.04
https://www.sehatq.com/artikel/manfaat-menerapkan-mindfulness-dalam-kehidupan-sehari-hari
diakses
pada 2 Maret 2022 pk 15.14
https://www.republika.co.id/berita/qs9a7w320/yang-dilakukan-rasulullah-selama-khalwat-di-gua-hira
diakses pada 2 Maret
2022 pk 20.05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar