Sabar
Yang Mengagumkan
Oleh
: Izatul Laela
Saya bisa melewati berbagai ujian hidup mulai dari
terusirnya kami dari tempat tinggal akibat luapan Lumpur Lapindo. Berlanjut
sampai perekonomian keluarga yang semakin merosot. Kondisi kesehatan suami yang
juga semakin tidak baik-baik saja sampai akhirnya menghadap keharibaaNya. Saya
harus bertahan membersamai keempat anak kami. Tidak cukup di situ, si bungsu
Azka yang perlu perhatian khusus karena “keistimewaannya” dengan Down Syndrom.
Bagi saya rentetan ujian hidup ini yang membuat saya semakin bisa memiliki
sikap sabar yang mengagumkan.
Di tengah badai ujian itu, saya masih menyempatkan
diri mengembangkan potensi dengan mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak
Angkatan IV. Berkat kesabaran yang saya miliki, alhamdulillah saya berhasil
melewatinya. Sekarang saya sudah menjadi Guru Penggerak dan diberikan amanah
menjadi kepala sekolah. Tak cukup sampai di situ, saya juga tidak mau larut
dalam kondisi kurang nyaman yang sampai saat ini saya dan anak-anak alami.
Berkat sikap sabar yang saya miliki, saya saat ini sedang mengikuti pembekalan
Calon Pengajar Praktik bagi Calon Guru Penggerak Angkatan 11. Sebuah proses
yang tidak mudah untuk dilalui karena banyak kritik yang saya terima. Saya
menghadapi semua itu dengan senyuman dan saya buktikan dengan karya nyata.
Memberikan kekuatan untuk menghadapi tantangan
dengan tenang dan bijaksana, meningkatkan daya tahan mental dan emosional,
memperkuat hubungan interpersonal dengan memperlihatkan pengertian dan
penghargaan terhadap orang lain, serta membantu dalam mencapai keberhasilan
jangka panjang dengan konsistensi dan ketekunan merupakan hal-hal yang saya
rasakan dari memiliki sikap sabar.
Saya dulu sebenarnya termasuk orang yang kurang bisa
mengendalikan emosi. Saat awal menikah yaitu akhir tahun 1996 saya mulai bisa
menata dan mengontrol emosi. Dinamika hidup yang saya jalani bersama almarhum
suami dan anak-anak mulai mengajarkan saya pentingnya sikap sabar. Sikap ini
nyatanya harus dan terus membersamai saya apalagi setelah kepergian almarhum
suami pada tahun 2018. Saya yang tinggal jauh dari keluarga besar baik dari
keluarga saya sendiri maupun keluarga alamarhum suami mengharuskan saya untuk
tetap dan selalu sabar menjalani hari-hari bersama keempat anak saya.
Tentang kesabaran yang mengagumkan diceritakan
dengan indah di dalam Al Qur'an yaitu kisah Nabiyullah Ayyub 'Alaihissalam. Dia
adalah seorang nabi yang diuji dengan penderitaan yang luar biasa, termasuk
penyakit kulit yang parah, kehilangan harta, dan kehilangan anggota keluarga.
Namun, meskipun semua penderitaan tersebut, Nabi Ayyub 'Alaihissalam tetap
bersabar dan tidak pernah mengeluh terhadap takdir Allah. Kesabarannya yang
luar biasa diakui dan dihargai oleh Allah SWT yang kemudian mengembalikan
kesehatan, kekayaan, dan keluarga kepada beliau sebagai ujian dan pembuktian
kesetiaannya. Kisah ini mengajarkan pentingnya kesabaran dalam menghadapi
cobaan hidup dan kepatuhan kepada Allah dalam segala situasi.
Dalam hidup kita pasti akan dihadapkan pada situasi
yang tidak mudah, penuh tantangan. Seringkali apa yang kita rencanakan tidak
sesuai dengan harapan. Dengan memiliki sikap sabar kita dapat menyikapi
berbagai persoalan dengan tenang dan bijaksana. Saya juga merasakan dampak dari
sikap sabar ini yaitu terhadap kesehatan baik fisik maupun psikis. Saya yakin
bahwa banyak orang sependapat dengan saya tentang dampak memiliki sikap sabar
ini.
Apa rahasia agar kita bisa menjadi pribadi yang
memiliki sikap sabar? Begini tipsnya
agar kita bisa memiliki sikap sabar yang mengagumkan. Cobalah melihat situasi
dari sudut pandang yang berbeda. Berpikir positif, fokus pada hal-hal yang
dapat dikendalikan. Perbanyak syukur, kurangi mengeluh. Praktikkan teknik
relaksasi untuk menjaga ketenangan pikiran dan tubuh. Perbanyak mengingat Allah
karena dengan mengingatNya hati menjadi tenang. Dengan menerapkan tips-tips ini
secara konsisten, Anda dapat mengembangkan sikap sabar yang mengagumkan dan
menghadapi berbagai situasi dengan lebih tenang dan bijaksana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar