Minggu, 11 Desember 2022

FAKTA LAIN DARI SEJARAH BANGSA INDONESIA


 FAKTA LAIN DARI SEJARAH BANGSA INDONESIA

Izatul Laela, S.Si

Pendidik di SMPN 2 Wonorejo

 

Menurut Anda negara manakah yang unggul di muka bumi ini? Amerika? Rusia? Jerman? Inggris? Perancis? Atau Cina? Ternyata semuanya bukan.

 

Seorang ahli DNA dari Universitas Oxford, Stephen Oppenheimer pada acara bedah bukunya yang berjudul Eden In The East mengatakan bahwa induk peradaban manusia modern bukan berasal dari Mesir, bukan Mediterania, dan bukan pula dari Mesopotamia. Bukan pula dari Barat apalagi Cina. Tetapi peradaban manusia modern justru dari Indonesia.

Bangsa Indonesia merupakan pewaris tunggal dari kejayaan bangsa-bangsa besar di masa lalu. Pandangan yang sama juga disampaikan oleh Prof. Arysio Santos dari Brasil. Dalam buku Atlantis The Lost  Continent Finally Found menyatakan bahwa titik atlantis itu ada di Sundaland.

Jadi kita tidak pantas bersikap kerdil dengan memelihara syndrom inferior akut alias rasa minder terhadap bangsa luar. Mengapa? Karena nenek moyang kita adalah bangsa yang unggul, merupakan nenek moyang bangsa-bangsa lain.

Lantas mengapa ada sejarawan menyebut bahwa nenek moyang kita itu bodoh, tidak beradab, penyembah berhala. Semua itu tidak lain adalah karena faktor penjajahan atau kolonisasi. Yaitu adanya pembodohan, pengaburan dan pembelokan sejarah oleh penjajah.

Menurut Juri Lina dalam buku Architect of Deception Secret of Free Mansory ada 3 cara dalam melemahkan suatu negeri yaitu : 1) kaburkan sejarahnya, 2) hancurkan bukti-bukti sejarah bangsa itu hingga tidak bisa lagi diteliti dan dibuktikan kebenarannya, 3) putuskan hubungan mereka dengan para leluhur dengan mengatakan bahwa leluhur itu bodoh dan primitif.

Perlu diketahui bahwa sejarah nusantara ini dibuat kaum penjajah seolah hanya dimulai dari era kemerdekaan atau raja-raja nusantara dulu versi penjajah.

Faktanya, ribuan tahun yang lalu nusantara terbagi dalam 3 era yaitu

1. Era Wangsa Keling

Wangsa artinya bangsa dan keling artinya kuat. Jadi maksudnya adalah bangsa yang kuat. Konon di era ini bangsa kita berekspansi sampai ke Kamboja, Vietnam atau Indochina, Thailand, Burma, Srilangka, India hingga Madagaskar.

Raja yang terkenal saat itu yaitu Syailendra. Tulisan yang dipakai adalah huruf palawa dimana model hurufnya menyerupai huruf Mesir kuno dan Israel. Pusat pemerintahan berada di sekitar Jogja sampai wilayah Dieng. Maka ketika Israel mengklaim masih keturunan Moria maksudnya adalah gunung Muria di Dieng. Dieng artinya penguasa. Kemudian bergeser menjadi dah nyang atau dayang yang artinya juga penguasa.

Setelah wangsa keling menghilang ditengarai munculnya situs Dieng maupun candi Borobudur. Habisnya era wangsa keling ditandai dengan bangunan Baqa’ atau Baqi’ yang artinya kuburan atau berakhir. Ini ditandai dengan berdirinya candi Boko atau Bako’.

 

2. Era Medang Kamulyan

Medang artinya kemajuan, kamulyan artinya kemulyaan atau kejayaan. Ini berarti bahwa Medang Kamulyan merupakan zaman kemajuan terutama dalam bidang keagamaan. Agama lebih dititikberatkan dalam sistem pendidikan terpadu mulai lingkup kecil hingga besar.

Raja yang terkenal saat itu adalah Ratu Boko. Di era itu merupakan cikal bakal munculnya huruf Sansekerta yang dikenalkan oleh Aji Saka. Aji artinya sesuatu yang dihormati, saka artinya penyangga/cagak/tiang. Tiang jika bergeser ke bahasa China menjadi tian atau Tuhan. Jadi Aji Saka artinya sesuatu yang dihormati karena Tuhannya. Atau segala sesuatu yang mengacu pada Tuhan yang sangat dihormati. Kemudian huruf-huruf tadi akhirnya menjadi bahasa Sansekerta.

Jadi Sansekerta itu asli berasal dari bumi Nusantara atau Indonesia. Bukan dari India. Mengapa? Karena di India tidak ada kata sang. Kata sang justru lebih dekat ke China. Contohnya Chiang Kai Sek dibaca Sang.Jadi sang itu bahasa asli Indonesia yakni bahasa Saka. Huruf yang dipakai di era Ratu Boko adalah Sansekerta. Kerta artinya empat. Sang artinya wangsa atau bangsa. Jadi Sansekerta itu 4 bangsa yang meliputi :

1. Bangsa Chin, yang meliputi China, Vietnam, Laos dan Kamboja

2. Bangsa Thai, meliputi Thailand dan Burma

3. Bangsa Afrika, meliputi Madagaskar, Srilangka, India hingga Mesir

4. Bani Jawa, meliputi suku Jawa, Sumatra, Papua, kep. Polinesia dan Hawai

Hingga kini Sansekerta kuat pengaruhnya di India dan Srilangka. Dari keempat bangsa tersebut, penguasa yang terkenal yaitu ratu Boko. Jika keempat unsur bangsa itu disatukan maka timbul istilah nuswantoro atau nusantara. Nusa artinya pulau, antara artinya jarak. Maka makna nusantara adalah bangsa yang hidup di pulau-pulau yang tersebar dari kepulauan Polinesia di ujung timur hingga wilayah Madagaskar atau Afrika.

 

3. Era Kahuripan

Kahuripan artinya kehidupan. Raja yang terkenal adalah Hayam Wuruk atau Brawijaya III yang terkenal dengan sebutan  Jumadil Kubro. Dimakamkan di Troloyo, Trowulan, Mojokerto. Jumadil maksudnya adalah Jum’at atau Jum’ah yang artinya berkumpul atau bersatu, kubro artinya besar. Jadi Jumadil kubro maknanya adalah berkumpulnya sesuatu yang besar atau dalam istilah sansekerta disebut sumpah palapa. Melalui sumpah Palapa Hayam Wuruk berhasrat membangun nusantara yang dulu pernah gemilang di era medang kamulyan. Ia ingin menyatukan nusantara yang tercerai berai menjadi beberapa kerajaan atau wilayah kecil-kecil. Dan patih yang melegenda adalah patih Gajah Mada.

Hal yang tidak tercatat atau dihilangkan oleh sejarah modern adalah guratan atau ukiran pada batu sumpah Palapa yaitu berlafadzkan Laa ilaaha illaLLah, Tiada Tuhan kecuali Allah.

Itulah catatan yang hilang dari sejarah leluhur kita yang menurut Arysio Santos leluhur kita merupakan nenek moyang bangsa-bangsa. Wallahu a’lam. (Diolah dari berbagai sumber)

 

4 komentar:

  1. Nenek moyang atau leluhur kita adalah manusia unggul. Di kebanyakan masyarakat tidak paham itu, karena para penjajah berhasil merekayasa dan memanipulasi data.
    Untuk itu kita harus tetap semangat dan tetap berprestasi agar menjadi manusia yang unggul yang mampu bersaing dengan bangsa lain.
    Merdeka... Merdeka... Merdeka.

    BalasHapus
  2. Semua negara memiliki keunggulan dan kelemahan dalam berperang ...perang mental, perang ideologi, perang syaraf dan perang teknologi... Ini semua di awali dengan adanya penjajahan sehingga hati nurani kita bergerak pantang menyerah

    BalasHapus