Jumat, 05 April 2024

 

Koneksi Antar Materi - Pendidikan yang Memerdekakan


Ceritakan hal hal yang sudah selaras dengan praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan?

 

Hal-hal yang sudah selaras dengan praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan bisa dilihat pada pembelajaran proyek. Pada pembelajaran proyek siswa diberi kebebasan untuk memilih proyek-proyek yang menarik bagi mereka. Guru berperan sebagai fasilitator, memberikan bimbingan dan dukungan saat siswa bekerja secara mandiri atau dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek tersebut.

 

Selain itu juga bisa dilihat pada pembelajaran berdiferensiasi. Pada pembelajaran ini mengakomodir beberapa macam gaya belajar siswa. Diferensiasi ini terdapat pada konten materi pelajaran, proses pembelajaran maupun produk yang dihasilkan.

 

Pembelajaran kolaboratif juga merupakan salah satu prinsip pendidikan yang memerdekakan. Siswa bisa saling berkolaborasi menyelesaikan suatu proyek ataupun tugas- tugas yang lain. Dari sini siswa belajar tentang gotong royong, tidak hanya kemampuan akademik namun juga keterampilan sosial.

 

Pada pembelajaran dengan menggunakan metode bermain atau permainan juga merupakan salah satu prinsip pendidikan yang memerdekakan. Dunia anak adalah dunia bermain. Melalui permainan anak akan memperoleh konsep tentang banyak hal misalnya warna, berhitung dan seterusnya. Anak juga belajar untuk mengontrol sosial emosionalnya ketika berinteraksi dengan temannya. Dengan bermain juga membantu anak tetap terjaga motivasi belajarnya karena menyenangkan.

 

Pendidikan yang memerdekakan bisa diperoleh juga melalui pembelajaran kontekstual. Pada pembelajaran kontekstual siswa akan merasakan langsung dengan obyek yang sedang mereka pelajari. Hal ini akan menimbulkan motivasi tersendiri bagi siswa karena mengalami pembelajaran riil bukan sekedar “cerita” dari guru.

 

 

Hal-hal yang tidak selaras terkait praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan yang dirasa perlu diubah atau dikembangkan bahkan dihilangkan?

  • Pembelajarn teacher centered
  • Penekanan pada penilaian standart
  • Metode pembelajaran yang monoton atau tidak variatif
  • Kurikulum yang hanya terfokus pada akademik saja
  • Kurangnya partisipasi siswa dalam pengambilan keputusan
  • Ketidaksetaraan akses pendidikan misalnya masalah biaya yang tidak terjangkau oleh orang tua siswa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar