Senin, 16 Mei 2022

Memaafkan...Begitu Sulit kah..?

 

MEMAAFKAN…BEGITU SULIT KAH..?


Izatul Laela, S.Si

SMPN 2 Wonorejo

 

Kata maaf berasal dari bahasa Arab dari kata “afa” atau “afwan”. Artinya secara bahasa adalah melewatkan, membebaskan, meninggalkan pemberian hukuman, menghapus, dan meninggalkan kekasaran perilaku. Sementara itu, secara istilah Al 'Afwu juga dapat bermakna menggugurkan (tidak mengambil) hak yang ada pada orang lain. Hal ini menjadi bukti mulianya sikap pemaaf, sebagaimana dilansir dari buku Berdakwah dengan Hati yang ditulis oleh Syaikh Ibrahim bin Shalih bin Shabir Al-Maghdzawi.

Sedangkan bentuk pasifnya adalah “ma’afu” atau “ma’fu” yang artinya dimaafkan. Adapun menurut KBBI maaf memiliki 4 arti yaitu pembebasan seseorang dari hukuman (tuntutan, denda, dsb) karena suatu kesalahan; ungkapan permintaan ampun atau penyesalan; ungkapan permintaan izin untuk melakukan sesuatu; dan ampun.

Kata maaf memang mudah diucapkan, namun, tidak semua orang bisa melakukannya dengan keikhlasan hati. Padahal kalau kita bisa melakukannya dengan tulus, akan sangat bermanfaat dan membuat hidup lebih tenteram.

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu, Allah menyediakan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. Yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik diwaktu lapang atau sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain, Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Qs. Al-Imran: 133-134).

Memaafkan kesalahan orang lain merupakan salah satu akhlak mulia yang perlu ditanamkan pada diri umat Islam. Minta maaf memang tidak dapat mengubah masa lalu tapi setidaknya dapat memperbaiki hubungan yang lebih baik di masa depan. Banyak dalil dalam Al Quran maupun hadits tentang memaafkan kesalahan orang lain yang dapat menjadi pedoman.. Rasulullah SAW telah banyak mendorong umat Islam untuk bersikap pemaaf pada orang lain melalui contoh perbuatannya semasa hidup.


Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” (Surah Al Imran ayat 133)

Banyak sekali fadhilah atau keutamaan dari sikap memaafkan. Berikut ini penjelasannya disertai dengan hadits

1.      Mendapatkan kemuliaan dunia dan akhirat

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، عن رَسُولَ اللَّهِ صلّى الله عليه وسلّم قَالَ : مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زادَ اللهُ عَبْداً بعَفْوٍ إِلاَّ عِزّاً، وَمَا تَوَاضَعَ أحَدٌ للهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ. رواه مسلم وغيره

Artinya: Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya,) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya (di dunia dan akhirat)."

2. Memaafkan merupakan iman yang paling utama
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( أفضل الإيمان الصبر و السماحة )) (صحيح) (فر،تخ،حم)

Artinya: Rasulullah SAW bersabda, "Iman yang paling utama adalah sabar dan pemaaf atau lapang dada,"

3. Mendapatkan maaf atau ampunan dari Allah
اسمحوا يسمح لكم

Artinya: "Maafkanlah, niscaya kamu akan dimaafkan (oleh Allah),"(HR Aththabrani)

4. Termasuk orang yang paling penyantun
"Orang yang paling penyantuh di antara kalian adalah orang yang bersedia memberi maaf walaupun ia sanggup untuk membalasnya,"(HR Al Anshari)

 

Manfaat Memaafkan Bagi Kesehatan

Meminta maaf tak perlu menunggu hari raya atau moment tertentu lainnya. Saat kita melakukan kesalahan alangkah baiknya langsung meminta maaf agar tak ada ganjalan dalam hati. Terkadang kita mudah meminta maaf dan memaafkan dalam suatu waktu, tapi di waktu atau kondisi yang lain tidak.

Sulitnya memaafkan muncul karena kecenderungan orang dengan mudahnya minta maaf tapi terkesan main-main dan tidak tulus. Hanya sebagai pemanis bibir, di saat yang lain kesalahan itu diulang kembali.

Kita perlu menata hati agar mudah memaafkan orang lain karena banyak manfaat yang dapat kita rasakan bila ditinjau dari segi kesehatan. Berikut penjelasannya:

1.      Dapat meningkatkan kualitas diri

Bila kita punya masalah dengan orang lain, ini akan memicu respon simpatis dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan laju denyut jantung. Bila berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, dapat menimbulkan peningkatan tekanan darah, apalagi kalau terbiasa memendam.

2.      Menurunkan resiko stress

Dengan memaafkan, kondisi mental akan terlatih sehingga dapat lebih baik ketika menghadapi masalah berikutnya. Hal ini juga dapat menurunkan risiko stres.

3.      Melatih empati

Dengan memaafkan kita belajar memahami kondisi orang lain dengan memposisikan diri sebagai orang lain mengapa melakukan hal demikian.

 

Tips Untuk Menjadi Orang Yang Pemaaf

Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan agar menjadi orang yang mudah untuk memaafkan orang lain:

1.      Muhassabah

Kita perlu bermuhasabah atau mengoreksi diri apakah sudah menjadi orang yang baik? Sudah menjadi orang yang tidak mudah menyakiti orang lain? Sudah menjadi orang yang pemaaf?

2.      Berempati

Kita berusaha memposisikan diri pada posisi orang lain sehingga dapat memahami mengapa orang melakukan kesalahan.

3.      Memberi kesempatan

Hal ini akan memberi ruang bagi orang lain untuk menjadi lebih baik

4.      Berprasangka baik atau husnudzon

Setiap orang pasti punya masa lalu yang mungkin kelam tapi tiap orang juga punya masa depan yang bisa jadi akan lebih baik.

5.      Mengingat kembali fadhilah atau keutamaan orang yang mudah memaafkan

6.      Mengingat kembali manfaat memaafkan bagi kesehatan.

Sungguh mulia orang yang memaafkan. Kisah Abdullah bin Amr pada zaman Rasulullah SAW menjadi bukti bahwa dengan memaafkan Allah memberikan jaminan surga. Dikisahkan bahwa Rasulullah SAW mengatakan pada saat mengadakan ta’lim bersama para sahabat : “Akan datang seorang calon penghuni surga”. Hal itu disampaikan sampai 3 kali. Para sahabat penasaran siapakan laki-laki yang dimaksud tersebut. Begitu penasarannya, sahabat Abdullah bin Amr pun mengikuti laki-laki tersebut ke rumahnya dan mohon izin untuk bermalam di rumahnya sampai 3 hari dengan alasan bertengkar dengan ayahnya. Selama bermalam itu, Abdullah bin Amr tidak menemukan keistimewaan ibadah pada laki-laki tersebut. Akhirnya sahabat ini pun berterus terang akan maksud kedatangannya bahwa Rasulullah pernah mengatakan tentang calon penghuni surga yang ditujukan pada sosok laki-laki tersebut. Dengan segala kerendahan hati pria tersebut kemudian berkata, “Aku memang tidak punya amalan khusus, hanya saja aku selalu berusaha memaafkan mereka yang menyakitiku baik sengaja maupun tidak sengaja serta menghilangkan rasa benci, iri dan dengki kepada semua orang”

Masya Allah. Amalan yang sebenarnya ringan. Memaafkan. Tapi akan sangat sulit dilakukan bagi orang yang hatinya memendam kebencian. Semoga kita termasuk orang yang pemaaf meski berada pada posisi yang benar. Yang terbaik buat kita hari ini adalah bersama-sama bangun kembali dengan semangat baru, ketulusan hati dan semangat persaudaraan. Jangan ada yang berkata, “Tiada maaf bagimu.” Ahli hikmah mengatakan, “Ingatlah dua hal dan lupakanlah dua hal. Lupakanlah kebaikanmu kepada orang lain dan lupakanlah kesalahan orang lain kepadamu.”Wallahu a’lam

 Referensi : 

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5884905/4-hadits-tentang-memaafkan-kesalahan-orang-lain-dalam-islam

13 komentar: