MEMAAFKAN…BEGITU SULIT KAH..?
Izatul Laela, S.Si
SMPN 2 Wonorejo
Kata
maaf berasal dari bahasa Arab dari kata “afa” atau “afwan”. Artinya secara bahasa adalah melewatkan,
membebaskan, meninggalkan pemberian hukuman, menghapus, dan meninggalkan
kekasaran perilaku. Sementara itu, secara istilah Al 'Afwu juga dapat
bermakna menggugurkan (tidak mengambil) hak yang ada pada orang lain. Hal ini
menjadi bukti mulianya sikap pemaaf, sebagaimana dilansir dari buku Berdakwah
dengan Hati yang ditulis oleh Syaikh Ibrahim bin Shalih bin Shabir Al-Maghdzawi.
Sedangkan
bentuk pasifnya adalah “ma’afu” atau “ma’fu” yang artinya dimaafkan. Adapun
menurut KBBI maaf memiliki 4 arti yaitu pembebasan seseorang dari hukuman
(tuntutan, denda, dsb) karena suatu kesalahan; ungkapan permintaan ampun atau
penyesalan; ungkapan permintaan izin untuk melakukan sesuatu; dan ampun.
Kata
maaf memang mudah diucapkan, namun, tidak semua orang bisa melakukannya dengan
keikhlasan hati. Padahal kalau kita bisa melakukannya dengan tulus, akan sangat
bermanfaat dan membuat hidup lebih tenteram.
“Dan bersegeralah kamu kepada
ampunan dari Tuhanmu, Allah menyediakan syurga yang luasnya seluas langit dan
bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. Yaitu orang-orang yang
menafkahkan hartanya baik diwaktu lapang atau sempit dan orang-orang yang
menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain, Allah menyukai
orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Qs. Al-Imran: 133-134).
Memaafkan kesalahan orang lain merupakan salah
satu akhlak mulia yang perlu ditanamkan pada diri umat Islam. Minta maaf memang tidak dapat mengubah masa lalu tapi setidaknya
dapat memperbaiki hubungan yang lebih baik di masa depan. Banyak dalil dalam Al Quran maupun hadits tentang
memaafkan kesalahan orang lain yang dapat menjadi pedoman.. Rasulullah SAW
telah banyak mendorong umat Islam untuk bersikap pemaaf pada orang lain melalui
contoh perbuatannya semasa hidup.
“Dan bersegeralah kamu
kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan
bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” (Surah Al Imran ayat
133)
Banyak sekali fadhilah atau keutamaan dari sikap
memaafkan. Berikut ini penjelasannya disertai dengan hadits
1. Mendapatkan kemuliaan dunia dan akhirat
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، عن رَسُولَ اللَّهِ
صلّى الله عليه وسلّم قَالَ : مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زادَ اللهُ
عَبْداً بعَفْوٍ إِلاَّ عِزّاً، وَمَا تَوَاضَعَ أحَدٌ للهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ.
رواه مسلم وغيره
Artinya: Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah
SAW bersabda, "Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah
menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya,)
kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan
diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya (di dunia dan
akhirat)."
2. Memaafkan merupakan iman yang paling utama
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه
أجمعين، أما بعد. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( أفضل الإيمان الصبر و السماحة
)) (صحيح) (فر،تخ،حم)
Artinya: Rasulullah SAW bersabda, "Iman yang
paling utama adalah sabar dan pemaaf atau lapang dada,"
3. Mendapatkan maaf atau ampunan dari Allah
اسمحوا يسمح لكم
Artinya: "Maafkanlah, niscaya kamu akan
dimaafkan (oleh Allah),"(HR Aththabrani)
4. Termasuk orang yang paling penyantun
"Orang yang paling penyantuh di antara kalian
adalah orang yang bersedia memberi maaf walaupun ia sanggup untuk membalasnya,"(HR
Al Anshari)
Manfaat Memaafkan Bagi
Kesehatan
Meminta maaf tak perlu menunggu hari raya atau
moment tertentu lainnya. Saat kita melakukan kesalahan alangkah baiknya
langsung meminta maaf agar tak ada ganjalan dalam hati. Terkadang kita mudah
meminta maaf dan memaafkan dalam suatu waktu, tapi di waktu atau kondisi yang
lain tidak.
Sulitnya memaafkan muncul karena kecenderungan
orang dengan mudahnya minta maaf tapi terkesan main-main dan tidak tulus. Hanya
sebagai pemanis bibir, di saat yang lain kesalahan itu diulang kembali.
Kita perlu menata hati agar mudah memaafkan orang
lain karena banyak manfaat yang dapat kita rasakan bila ditinjau dari segi
kesehatan. Berikut penjelasannya:
1.
Dapat meningkatkan kualitas diri
Bila kita punya masalah dengan orang lain, ini
akan memicu respon simpatis dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan laju denyut jantung. Bila
berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, dapat menimbulkan peningkatan tekanan darah, apalagi kalau terbiasa memendam.
2.
Menurunkan resiko stress
Dengan memaafkan, kondisi mental akan terlatih
sehingga dapat lebih baik ketika menghadapi masalah berikutnya. Hal ini juga
dapat menurunkan risiko stres.
3.
Melatih empati
Dengan memaafkan kita belajar memahami kondisi
orang lain dengan memposisikan diri sebagai orang lain mengapa melakukan hal
demikian.
Tips Untuk Menjadi
Orang Yang Pemaaf
Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan
agar menjadi orang yang mudah untuk memaafkan orang lain:
1. Muhassabah
Kita perlu bermuhasabah atau mengoreksi diri
apakah sudah menjadi orang yang baik? Sudah menjadi orang yang tidak mudah
menyakiti orang lain? Sudah menjadi orang yang pemaaf?
2. Berempati
Kita berusaha memposisikan diri pada posisi orang
lain sehingga dapat memahami mengapa orang melakukan kesalahan.
3. Memberi kesempatan
Hal ini akan memberi ruang bagi orang lain untuk
menjadi lebih baik
4. Berprasangka baik atau husnudzon
Setiap orang pasti punya masa lalu yang mungkin
kelam tapi tiap orang juga punya masa depan yang bisa jadi akan lebih baik.
5. Mengingat kembali fadhilah atau keutamaan orang
yang mudah memaafkan
6. Mengingat kembali manfaat memaafkan bagi
kesehatan.
Sungguh mulia orang yang memaafkan. Kisah
Abdullah bin Amr pada zaman Rasulullah SAW menjadi bukti bahwa dengan memaafkan
Allah memberikan jaminan surga. Dikisahkan bahwa Rasulullah SAW mengatakan pada
saat mengadakan ta’lim bersama para sahabat : “Akan datang seorang calon
penghuni surga”. Hal itu disampaikan sampai 3 kali. Para sahabat penasaran
siapakan laki-laki yang dimaksud tersebut. Begitu penasarannya, sahabat
Abdullah bin Amr pun mengikuti laki-laki tersebut ke rumahnya dan mohon izin
untuk bermalam di rumahnya sampai 3 hari dengan alasan bertengkar dengan
ayahnya. Selama bermalam itu, Abdullah bin Amr tidak menemukan keistimewaan
ibadah pada laki-laki tersebut. Akhirnya sahabat ini pun berterus terang akan
maksud kedatangannya bahwa Rasulullah pernah mengatakan tentang calon penghuni surga
yang ditujukan pada sosok laki-laki tersebut. Dengan segala kerendahan hati
pria tersebut kemudian berkata, “Aku memang tidak punya amalan khusus, hanya
saja aku selalu berusaha memaafkan mereka yang menyakitiku baik sengaja maupun tidak sengaja serta menghilangkan rasa benci, iri dan dengki kepada semua orang”
Masya Allah. Amalan yang sebenarnya ringan.
Memaafkan. Tapi akan sangat sulit dilakukan bagi orang yang hatinya memendam
kebencian. Semoga kita termasuk orang yang pemaaf meski berada pada posisi yang
benar. Yang terbaik buat kita hari ini adalah
bersama-sama bangun kembali dengan semangat baru, ketulusan hati dan semangat
persaudaraan. Jangan ada yang berkata, “Tiada maaf bagimu.” Ahli hikmah
mengatakan, “Ingatlah dua hal dan lupakanlah dua hal. Lupakanlah kebaikanmu
kepada orang lain dan lupakanlah kesalahan orang lain kepadamu.”Wallahu a’lam
Subhanallah...tulisan bu Izza. Setuju bu Izza.
BalasHapusTerima kasih bu El
HapusMantap Bu Iza.
BalasHapusTerima kasih
HapusLengkap da full manfaat. Kita tunggu apakah bisa jadi buku Antologi atau buku Sol9.
BalasHapusTerima kasij
HapusTerima kasih bu, manfaat
BalasHapusYa tetap semangat buat materi lain
BalasHapusTerima kasih
HapusMemaafkan merupakan *bentuk kebaikan* . Dan pastinya diiringi dengan ikhlas.
BalasHapusSemoga saya pribadi bisa melakukan. Aamiin.
Aamiin..terima kasih Bapak KS
HapusSangat bagus... Manfaat.
BalasHapusSmg dapat lebih mudah memaafkan dan iklhas. Aamiin
Aamiin...terima kasih bu Tutik
Hapus