Selasa, 17 Mei 2022

TERIMA KASIH TUHAN SUDAH MENGABULKAN DOAKU

TERIMA KASIH TUHAN SUDAH MENGABULKAN DOAKU


Telah sekian lama memendam benci

Berpadu padan rasa menyayat sanubari

Hancur luluh

Kepingan hati ini berserakan

Bagai tersayat sembilu

Luka lama belumlah kering

Tersayat lagi

Kau tambahi luka baru

Kau siram dengan air garam

Perih...

Sakit...

Menghunjam ulu hati


Detik berjalan

Mengejar hari

Berlari mengejar bulan

Bulan berganti

Tahun berjalan

Semua kata manismu saat itu mampu membiusku

Membawaku ke alam surgawi

Semu...

Semuanya fatamorgana.


Puing-puing hati kian berserakan saat buah hati satu demi satu diuji dengan sakit


Setiap saat kudengar rintih pilu menahan sakit

Raganya yang kurus semakin lemah


Tak ada yang bisa kulakukan selain bertahan dengan keadaan.

Ikhtiar pun maksimal kujalani.


Waidza maridhtu fahuwa yasyfiin

Dan jika aku sakit maka Tuhanlah yang akan menyembuhkan


Enam bulan lamanya tubuh ringkihnya terbaring lemah

Virus TB menggerogotinya


Tak ada nafsu makan

Setiap saat rintihan itu semakin membuatku pilu


Aku yang sendiri

Berjalan..terseok..tertatih..menjalani taqdir

Tak mampu kusampaikan kabar ini pada kerabat

Karena ibu sedang sakit


Biarlah..Tuhan Maha Tahu..aku kuat..pasti mampu melewati semuanya.


Ujian itu belumlah berakhir

Allah datangkan lagi

Lebih dahsyat..😭😭

Anak laki-laki ku satu-satunya koma..kritis..


Dunia seakan berhenti berputar

Kaki seakan tak berpijak di bumi


Bergetar...menangis pilu..melolong..

Tak tahu lagi kepada siapa ingin mencurahkan segala duka yang datang silih berganti.


Mencoba berdamai dengan masa lalu

Keluarga alm suami tak satu pun yang peduli

Semua sibuk dengan urusannya.


Aku pasti bisa

Aku pasti kuatπŸ’ͺπŸ’ͺ

Tuhan telah menakar kadar kemampuanku.


Detik...menit..jam..hari...minggu..bulan...berjalan mengikuti ritme kehidupan.


Pada akhirnya aku berhasil melewati semuanya

Badai itu sudah berlalu.


Anak laki-laki ku kini sudah jauh lebih baik.

Sudah bisa ke mana-mana sendiri.

Tak seperti dulu

Sholat pun harus berbaring.


Bahkan saat kritisnya..makanan harus melalui sonde..selang kecil yang dihubungkan melalui rongga hidung langsung menuju ke lambung.


Tak henti ucap dan rasa syukur atas musnahnya virus TB itu dari tubuh anak sulungku.

Dan semakin membaiknya kondisi anak laki-lakiku


Ampuni aku Tuhan.

Aku pernah bernadzar untuk tasyakuran atas kesembuhan anakku

Aku belum bisa memenuhinya


Menunggu belas kasih dan curahan rizqi dariMu.


Tak hendak kuingkari

Namun apalah daya.


Satu hal yang membuatku sangat bahagia adalah saat ini aku telah bebas dari belenggu yang mengatasnamakan syariat.


Biarlah taqdirku menemukan jalannya 

Dengan cara yang indah.



Pasuruan, 18 Mei 2022

4 komentar:

  1. MasyaAllah bu izza sangat kuat. Saya terharu dengan karya nya. Semoga bu izza dan putra putrinya di berikan kesehatan, rejeki yang halal toyiban dan barokah, serta selalu kabahagia dan mulia. Love u bu ❤❤❤❤

    BalasHapus
  2. Terharu bacanya 😒😒 saya sgt mengerti bagaimana rasanya mempunyai anak yg sdg sakit harus kita jaga dg penuh ekstra. Namun saya percaya anak spesial utk orgtua yg spesial pula.

    BalasHapus