Selasa, 10 Mei 2022

MENGUJI KUALITAS SUSU DENGAN METHYLEN BLUE

 

MENGUJI KUALITAS SUSU DENGAN METHYLEN BLUE

Izatul Laela, S.Si

SMPN 2 Wonorejo



          Menu sehat yang sudah familiar bagi kita yaitu 4 sehat 5 sempurna. 4 sehat terdiri dari karbohidrat, sayur, lauk-pauk, buah,  dan 5 sempurna berasal dari susu. Jangan sampai terjadi, karena keinginan untuk memenuhi standar gizi justru menjadi sumber datangnya penyakit karena ketidakpahaman tentang kualitas susu yang kita konsumsi.

    Susu merupakan bahan bergizi tinggi mengandung 25 % lemak susu, 3,2 % protein (kasein dan laktalbumin), 5 % laktosa, 1 % abu dan sisanya air. Meskipun susu yang baru diperah dari hewan sehat mempunyai germisida atau bahan bakteriostatik, tetapi jumlah keduanya sangat terbatas sehingga susu sering terkontaminasi oleh berbagai bakteri.

            Kontaminasi bakteri pada susu, sering diamati menyebabkan kerusakan susu. Bakteri Streptococcus lactis mengubah laktosa susu menjadi asam laktat. Kalau terdapat khamir, asam laktat dapat diubah menjadi alkohol. Kerusakan lain pada susu adalah terbentuknya lendir oleh bakteri Alcaligenes viscosus. Perubahan warna dan bau susu juga eberi petunjuk terjadinya kerusakan susu misalnya bau tengik/busuk, rasa pahit atau anyir dan warna ungu atau kemerahan.

            Terjadinya kerusakan pada susu dapat dideteksi dengan berbagai cara. Salah satu diantaranya  adalah dengan indikator methylen blue. Bila terjadi kerusakan susu,methylen blue yang diberikan akan tereduksi, warna biru methylen blue akan hilang menjadi tidak berwarna. Makin cepat warna biru tersebut hilang, kualitas susu makin rendah.

            Kontaminasi susu perlu dicegah sedini mungkin dengan menjaga kebersihan dan kesehatan hewan perah. Penyimpanan pada suhu 5C dilakukan terhadap susu yang baru diperah untuk mencegah pertumbuhan mikroba mesofil dan thermofil. Selain itu, ada cara lain untuk sterilisasi susu, misalnya pasteurisasi dan teknik ‘Ultra High Temperature’ (UHT). Sebelum dipasteurisasi, susu segar dapat mengandung 100.000 – 200.000 mikroba per 100 ml.

            Untuk menguji kualitas susu ternyata bisa dilakukan dengan cara yang tidak terlalu rumit. Alat dan bahan yang diperlukan juga tidak sulit untuk mendapatkannya, bahkan mungkin sudah tersedia di laboratorium sekolah kita. Adapun alat dan bahan yang diperlukan adalah susu segar yang disimpan pada suhu 28C selama 2 jam, susu segar yang disimpan pada suhu 5C selama 2 jam, larutan methylen blue 50 ppm dalam air, pipet ukur 10 ml dan 1 ml steril, erlenmeyer 50 ml steril.

            Langkah-langkah pengujian kualitas susu menggunakan methylen blue yaitu:

1)      Mengambil sampel susu sebanyak 9 ml dengan pipet ukur 10 ml, kemudian dimasukkan dalam erlenmeyer steril. Kegiatan ini dilakukan pada susu yang sudah dipasteurisasi dan tidak.

2)      Pada tiap erlenmeyer ditambahkan 1 ml larutan methylen blue 50 ppm, sehingga konsentrasi methylen blue dalam susu menjadi 5 ppm.

3)      Erlenmeyer tersebut dikocok perlahan, kemudian diletakkan dalam penangas air pada suhu 37C selama 5 menit.

4)      Setiap 15 menit dilakukan pengamatan adanya reduksi terhadap warna methylen blue. Reduksi dianggap selesai jika hampir semua bagian susu tidak berwarna biru lagi.

5)      Menentukan kualitas kedua macam susu berdasarkan ketentuan sebagai berikut:

·         Susu baik : bila warna indikator tidak hilang dalam waktu 6-8 jam, susu mengandung 25000 bakteri per ml.

·         Susu sedang : bila warna indikator hilang dalam waktu 2-6 jam, susu mengandung 6-40 x 10.000 bakteri per ml.

·         Susu jelek : bila warna indikator hilang dalam waktu sesudah 20’- 2 jam, susu mengandung 4-20 x 10.000 bakteri per ml.

·         Susu sangat jelek : bila warna indikator hilang dalam waktu kurang dari 20 menit, susu mengandung lebih dari 200.000 bakteri per ml.

Mengkonsumsi susu sangat baik manfaatnya bagi kesehatan karena kandungan gizinya yang bagus terutama untuk balita. Bila dikonsumsi dalam keadaan segar maka harus dipastikan susu sudah dipasteurisasi atau susu UHT agar terhindar dari mikroba yang mengakibatkan penyakit.


Sumber : Panduan Praktikum Mikrobiologi FMIPA UB



 

 

2 komentar:

  1. Keren...tulisannya sangat menginspirasi sekali. Emak baru tahu cara menguji susu yg berkwalitas. Salam sehat dan sukses

    BalasHapus