Selasa, 10 Mei 2022

The Miracle of SEDEKAH Based on True Story

 

The Miracle of SEDEKAH

(Based on True Story)

Izatul Laela, S.Si

SMPN 2 Wonorejo



            Kami tidak saling kenal sebelumnya. Qadarullah..Allah mempertemukan saya dengan orang hebat itu. Dipertemukan dalam sebuah forum yang insya Allah diberkahi. Forum yang di dalamnya banyak orang-orang hebat yang bisa menjadi sumber inspirasi kehidupan. Forum yang di dalamnya adalah kumpulan orang-orang yang ingin menunjukkan bukti keimanan dan ketaatan manusia kepada Allah SWT. Forum itu bernama Penyantun Anak-anak Yatim. Masya Allah.

Sebut saja Fulanah. Usianya terbilang masih muda. Sekitar 40 tahun. Suaminya pun begitu. Jarak usia mereka tidak terpaut jauh. Kehidupan pasangan ini jauh dari kata sederhana. Bahkan bisa dikatakan miskin. Bagaimana tidak. Upah dari hasil bekerja mereka meski digabung itu terkadang tidak dapat mencukupi kebutuhan makan dalam waktu sehari. Ya..sehari. Kadang hanya cukup untuk satu kali makan. Bisa 3 kali makan itu sudah merupakan anugerah yang luar biasa. Dan itu sangat sangat jarang terjadi.

Apa yang membuat Fulanah dan suaminya ini begitu hebat? Masya Allah..Di tengah kondisi ekonomi yang sangat pas-pasan bahkan seringkali kesulitan, tapi pasangan ini selalu menyisihkan sebagian rizqi mereka untuk ditabung dan pada moment 10 Muharram mereka berdua mendatangi forum penyantun anak-anak yatim ini untuk berbagi. Mereka berdua sangat yakin akan janji Allah tentang berbagai keutamaan atau fadhilah sedekah.

Qadarullah.. Suatu ketika, putra mereka mengalami kecelakaan yang sangat parah. Bahkan pada saat kejadian itu semua orang yang melihat mengatakan bahwa anak itu tidak mungkin selamat. Darah yang keluar dari tubuh anak itu terus mengalir deras. Nyaris tidak bergerak. Sepertinya sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan. Singkat cerita, dibawalah anak yang terluka parah ini ke rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan secara intensif, dokter mengatakan bahwa denyut nafasnya masih terdeteksi. Artinya masih ada harapan untuk selamat. Doa dan harapan tak henti dihaturkan sang ibu dan ayah demi kesembuhan buah hati mereka. Masya Allah..keajaiban terjadi..si anak berhasil diselamatkan. Sampai sekarang anak itu sudah besar dan sehat. Ini mengingatkan kita pada salah satu fadhilah dari sedekah sebagaimana yang pernah disampaiakan Rasulullah SAW dalam hadits

“Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah. Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah. Obatilah penyakitmu dengan sedekah. Sedekah itu sesuatu yang ajaib. Sedekah menolak 70 macam bala dan bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo).” (HR. Baihaqi & Thabrani).

Ibu Fulanah juga sangat yakin bahwa sedekah bisa menjadi wasilah sembuhnya sakit sebagaimana sabda Rasulullah SAW , “Bentengilah hartamu dengan zakat dalam Islam, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.” (H.R. Ath-Thabrani).

Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah!” (HR. Abu Dawud, dihasankan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami’). Rasulullah SAW mengingatkan jika kita sebagai manusia harus membentengi harta dengan cara berzakat atau sedekah sebab dengan cara ini maka penyakit bisa disembuhkan.

Keajaiban lain yang dialami oleh ibu Fulanah dan keluarganya adalah adanya limpahan rizqi yang terus mengalir dari arah yang tidak disangka-sangka. Masya Allah. Benarlah kiranya janji Allah. Jika kita mengeluarkan sedekah berupa materil atau non materil, ada hikmah berharga yang bisa kita dapatkan yakni mendapatkan rezeki yang lebih banyak lagi karena perbuatan sedekah tersebut, apalagi bila diikuti juga dengan dzikir pembuka rezeki.

Rasulullah SAW pernah bersabda “Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah.” (HR. Al-Baihaqi)

          Dan hal paling penting yang dirasakan oleh keluarga ibu Fulanah adalah ketentraman dan kebahagiaan yang hakiki. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari)

          Jadi, tunggu apa lagi saudaraku..jika di dunia saja kita sudah memperoleh banyak fadhilah sedekah apalagi di akhirat. Mari biasakan diri untuk bersedekah saat lapang maupun sempit. Karena sedekah tidak harus menunggu kaya. Wallahu a’lam.

 

(Terima kasih kepada Bu Aminah untuk inspirasi ceritanya)


 

 

         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar