The Miracle of SEDEKAH
(Based on True Story)
Izatul Laela, S.Si
SMPN 2 Wonorejo
Kami tidak
saling kenal sebelumnya. Qadarullah..Allah mempertemukan saya dengan orang
hebat itu. Dipertemukan dalam sebuah forum yang insya Allah diberkahi. Forum
yang di dalamnya banyak orang-orang hebat yang bisa menjadi sumber inspirasi
kehidupan. Forum yang di dalamnya adalah kumpulan orang-orang yang ingin
menunjukkan bukti keimanan dan ketaatan manusia kepada Allah SWT. Forum itu
bernama Penyantun Anak-anak Yatim. Masya Allah.
Sebut saja Fulanah. Usianya terbilang masih muda. Sekitar
40 tahun. Suaminya pun begitu. Jarak usia mereka tidak terpaut jauh. Kehidupan
pasangan ini jauh dari kata sederhana. Bahkan bisa dikatakan miskin. Bagaimana
tidak. Upah dari hasil bekerja mereka meski digabung itu terkadang tidak dapat
mencukupi kebutuhan makan dalam waktu sehari. Ya..sehari. Kadang hanya cukup
untuk satu kali makan. Bisa 3 kali makan itu sudah merupakan anugerah yang luar
biasa. Dan itu sangat sangat jarang terjadi.
Apa yang membuat Fulanah dan suaminya ini begitu hebat?
Masya Allah..Di tengah kondisi ekonomi yang sangat pas-pasan bahkan seringkali
kesulitan, tapi pasangan ini selalu menyisihkan sebagian rizqi mereka untuk
ditabung dan pada moment 10 Muharram mereka berdua mendatangi forum penyantun
anak-anak yatim ini untuk berbagi. Mereka berdua sangat yakin akan janji Allah
tentang berbagai keutamaan atau fadhilah sedekah.
Qadarullah.. Suatu ketika, putra mereka mengalami
kecelakaan yang sangat parah. Bahkan pada saat kejadian itu semua orang yang
melihat mengatakan bahwa anak itu tidak mungkin selamat. Darah yang keluar dari
tubuh anak itu terus mengalir deras. Nyaris tidak bergerak. Sepertinya sudah
tidak ada tanda-tanda kehidupan. Singkat cerita, dibawalah anak yang terluka
parah ini ke rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan secara intensif, dokter
mengatakan bahwa denyut nafasnya masih terdeteksi. Artinya masih ada harapan
untuk selamat. Doa dan harapan tak henti dihaturkan sang ibu dan ayah demi
kesembuhan buah hati mereka. Masya Allah..keajaiban terjadi..si anak berhasil
diselamatkan. Sampai sekarang anak itu sudah besar dan sehat. Ini mengingatkan
kita pada salah satu fadhilah dari sedekah sebagaimana yang pernah disampaiakan
Rasulullah SAW dalam hadits
“Bersegeralah bersedekah, sebab bala
bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah. Belilah semua kesulitanmu dengan
sedekah. Obatilah penyakitmu dengan sedekah. Sedekah itu sesuatu yang ajaib.
Sedekah menolak 70 macam bala dan bencana, dan yang paling ringan adalah
penyakit kusta dan sopak (vitiligo).” (HR. Baihaqi
& Thabrani).
Ibu Fulanah juga sangat yakin
bahwa sedekah bisa menjadi wasilah sembuhnya sakit sebagaimana sabda Rasulullah SAW , “Bentengilah hartamu dengan zakat dalam
Islam, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersedekah dan persiapkan
doa untuk menghadapi datangnya bencana.” (H.R. Ath-Thabrani).
“Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah!”
(HR. Abu Dawud, dihasankan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami’). Rasulullah
SAW
mengingatkan jika kita sebagai manusia harus
membentengi harta dengan cara berzakat atau sedekah sebab dengan cara ini maka
penyakit bisa disembuhkan.
Keajaiban lain yang
dialami oleh ibu Fulanah dan keluarganya adalah adanya limpahan rizqi yang
terus mengalir dari arah yang tidak disangka-sangka. Masya Allah. Benarlah
kiranya janji Allah. Jika kita
mengeluarkan sedekah berupa materil atau non materil, ada hikmah berharga yang
bisa kita dapatkan yakni mendapatkan rezeki yang lebih banyak lagi karena
perbuatan sedekah tersebut, apalagi bila diikuti juga dengan dzikir pembuka
rezeki.
Rasulullah SAW pernah bersabda “Turunkanlah (datangkanlah)
rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah.” (HR. Al-Baihaqi)
Dan hal paling penting yang dirasakan oleh keluarga ibu Fulanah adalah
ketentraman dan kebahagiaan yang hakiki. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perumpamaan orang yang pelit dengan orang
yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai
menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya
ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya
tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya.
Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar
baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak
bisa.” (HR. Bukhari)
Jadi, tunggu apa
lagi saudaraku..jika di dunia saja kita sudah memperoleh banyak fadhilah
sedekah apalagi di akhirat. Mari biasakan diri untuk bersedekah saat lapang
maupun sempit. Karena sedekah tidak harus menunggu kaya. Wallahu a’lam.
(Terima kasih kepada Bu Aminah untuk inspirasi ceritanya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar