Selasa, 27 September 2022

BERPIKIR DIVERGEN DAN KONVERGEN

 

BERPIKIR DIVERGEN DAN KONVERGEN

Izatul Laela, S.Si

Pendidik di SMPN 2 Wonorejo

 

Istilah divergen dan konvergen merupakan dua istilah yang sering ditemukan dalam pembahasan tentang kreatifitas. Kreativitas adalah proses berpindah-pindah dari berpikir divergen dan konvergen. Ada saat yang tepat untuk berpikir divergen, ada juga saat yang tepat untuk berpikir konvergen. Contoh praktik berpikir divergen: brainstorming. Contoh praktik berpikir konvergen: seleksi gagasan. Jika tahap berpikir divergen diganggu konvergen (dan sebaliknya) proses kreativitas terhambat.  Oleh karena itu, supaya ide dapat betul-betul bermanfaat, baik kemampuan berpikir divergen maupun konvergen sangat perlu untuk dikembangkan. Berpikir divergen adalah kemampuan untuk memunculkan beragam alternatif pemecahan masalah. Contohnya : apa saja manfaat kertas bekas? Bisa untuk bungkus gorengan, ganjal lemari, pengganti tissue saat membuang kotoran hidung, untuk kipas, bola mainan, tatakan obat nyamuk bakar, dan lain-lain.

Kebalikannya, berpikir konvergen yaitu proses memunculkan satu solusi pada suatu masalah. Contohnya adalah mencari persamaan antara waktu dan rambut. Jawabannya adalah sama-sama bisa Panjang maupun pendek.

Berpikir divergen dan konvergen ini sangat terlihat dalam pemecahan masalah secara kreatif. Dalam memecahkan masalah sangat dibutuhkan logika untuk menganalisis berbagai alternatif solusi. Ini berpikir konvergen. Tapi sebelum itu perlu dimunculkan alternatif solusi yang banyak dan beragam. Di sinilah kita memerlukan pemikiran divergen. Makin tinggi kemampuan berpikir divergennya makin kreatif  solusinya.

Ada saatnya berpikir divergen, ada saatnya pula berpikir konvergen. Disesuaikan dengan keadaan. Saat berpikir divergen ide perlu mengalir secara lancer tanpa kecemasan ada Batasan tertentu sehingga ada keberanian untuk memunculkan ide unik yang baru dan bisa fleksibel dari satu topik ke topik lainnya. Kata kunci divergen adalah : lancar, original, fleksibel, elaborasi ide. Tidak perlu takut menyampaikan ide. Saat ada ide muncul dari murid kita, harus diberikan apresiasi. Catat semua ide dan berikan apresiasi melalui ucapan maupun sikap.

Saat berpikir konvergen kita mengevaluasi setiap alternatif menggunakan sejumlah kriteria untuk memilih alternatif yang paling sesuai. Contoh :Ide  Ima untuk belajar Matematika:

1.      Mengikuti les tambahan yang diadakan oleh guru di sekolah

2.      Meminta waktu taman yang paham matematika untuk berdiskusi Bersama

3.      Diskusi soal matematika di grup chat (WAG)

4.      Mengerjakan soal tambahan dari internet

5.      Mengumpulkan video dari internet untuk topik matematika

Setelah mendapatkan beragam ide baru berpikir konvergen. Kriteria Ima untuk memilih solusi :

1.      Membutuhkan waktu paling sebentar

2.      Bisa dilakukan di mana saja sesegera mungkin

Solusi yang dipilih Ima yaitu diskusi soal matematika di grup chat dan mengumpulkan video dari internet untuk topik matematika.

Gunakan berpikir divergen sebanyak-banyaknya sebelum pindah ke tahap analisis dan evaluasi ide dengan pemikiran konvergen.

Tips sederhana saat berpikir divergen : percayalah bahwa semua ada waktunya. Jangan takut mengeluarkan ide buruk karena saat ini semua ide adalah ide saja tanpa ada penilaian baik atau buruk.

 

Referensi : PMM

 

2 komentar:

  1. Berfikir secara divergen dan konvergen sangat diperlukan dan sangat tergantung situasi dan kondisi, bisa dikembangkan melalui pengalaman yang sudah pernah dilakukan.

    BalasHapus