MEMAHAMI
MURID : MENYELARASKAN KEBUTUHAN
Izatul
Laela, S.Si
Pendidik
di SMPN 2 Wonorejo
Sebagai
guru seringkali kita menemukan adanya kemampuan dan kebutuhan murid yang
beragam. Ini merupakan tantangan kita sebagai guru terutama saat menghadapi
materi baru yang membutuhkan pemahaman murid sebagai kemampuan prasyaratnya.
Sebagai contoh untuk materi IPA kelas 7 tentang perubahan wujud zat. Sebelum
masuk pada materi tersebut tentunya setiap murid harus memahami konsep tentang
wujud zat terlebih dulu.
Dari
hasil tes diagnostic kita bisa memetakan kemampuan murid, sehingga bisa dibagi
menjadi 3 kelompok dengan tujuan yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan
kemampuannya. Kita bisa menyelaraskan kebutuhan murid sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang sudah ditetapkan.
Marcie
Nortlund mengungkapkan bahwa kita dapat melakukan pembelajaran berdiferensiasi dengan
3 alternatif modifikasi, yaitu modifikasi proses, produk akhir dan konten.
Modifikasi
proses
Guru
mengeksplorasi berbagai aktivitas dan strategi untuk mengajar setiap materi
kepada murid. Contohnya dengan dibentuknya kelompok-kelompok sesuai tujuan
pembelajaran masing-masing murid. Murid yang berkembang membutuhkan banyak
instruksi langsung dan pendampingan. Sedangkan murid yang kompetensinya unggul
dapat belajar secara mandiri.
Modifikasi
produk akhir
Guru
melakukan modifikasi pada produk akhir masing-masing murid. Setiap murid
diperbolehkan menunjukkan hasil belajarnya dalam bentuk sesuai minatnya ,
contohnya video, teks lagu, demonstrasi, presentasi, gambar, dan lain-lain.
Modifikasi
konten
Guru
dapat memodifikasi konten pembelajaran untuk setiap murid. Tetapi sebelumnya
guru juga harus menentukan konsep utama yang harus dikuasai oleh setiap murid
sebagai modal. Sehingga Ketika murid menemui soal yang kompleks, mereka dapat
mengerjakannya dengan baik.
Dengan
adanya model diferensiasi ini kita sebagai guru dapat menyesuaikan tujuan
pembelajaran, konten pelajaran, ragam aktivitas, produk akhir murid sesuai
dengan kebutuhan, minat dan kemampuan.
Cara
Penerapan
Setelah
melakukan asesmen diagnostic, kita dapat membagi murid dalam kelompok-kelompok lalu
membuat tujuan yang berbeda-beda untuk masing-masing kelompok. Jadi dalam hal ini
kita sudah melakukan diferensiasi proses. Kita tetap dapat memenuhi kebutuhan
murid sesuai dengan kebutuhan murid agar mereka dapat belajar sesuai dengan
kemampuan dan levelnya masing-masing. Sehingga tidak ada murid yang dipaksa
untuk memahami suatu konsep yang bahkan kemampuan prasyaratnya saja belum
dikuasai. Berikutnya pengelompokan ini akan membantu kita sebagai guru dalam
melakukan diferensiasi produk akhir dan konten.
Referensi
: PMM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar