Rabu, 01 Februari 2023

PENTINGNYA MELURUSKAN NIAT

 PENTINGNYA MELURUSKAN NIAT

Izatul Laela, S.Si

Pendidik di SMPN 2 Wonorejo

 

Dari Umar bin Al Khattab ra, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan". (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)

Dikisahkan ada seorang ahli ibadah yang sangat rajin membaca kitab suci Al Qur’an. Waktu shubuh, siang, petang  dan malam. Setiap hari itu dilakukannya sebagai wujud kecintaannya kepada Al Qur’an.

 

Pada suatu ketika sang ahli ibadah ini membaca Al Qur’an surat Thoha di waktu shubuh. Selesai membaca Al Qur’an sang ahli ibadah ini tertidur. Dalam tidurnya sang ahli ibadah ini bermimpi. Dalam mimpinya sang ahli ibadah didatangi oleh seseorang yang datang dari langit sambil membawa Al Qur’an. Orang itu mengatakan,” Wahai ahli ibadah, ini aku perlihatkan catatan dari bacaan surat Thoha yang Anda baca tadi. Di catatan ini Anda lihat ternyata hasilnya tidak sempurna pahalanya. Ada ayat-ayat yang tidak terhitung pahalanya. Ada ayat-ayat yang tidak terhitung oleh Allah SWT.

 

Sang ahli ibadah  terkejut. Dia kaget. Mengapa bisa begitu? Dia membatin. Kemudian mengatakan,”Tunggu dulu wahai sahabatku.” Sang ahli ibadah tidak bisa menerimanya.

“Aku membaca Al Qur’an sebanyak halaman ini. Tapi kenapa Anda mengatakan ada yang hilang? Apa maksudnya?” Sang ahli ibadah semakin tidak mengerti.

“Mengapa di bagian ini tidak ada catatannya? Ada apa ini? Mengapa?

 

Kemudian orang itu menjelaskan kepada sang ahli ibadah.

“Aku perlu jelaskan kepadamu. Hal itu terjadi karena saat engkau membaca ayat-ayat suci Al Qur’an  kemudian ada orang yang lewat di depanmu, lalu begitu orang itu melihat ke arahmu, engkau langsung meninggikan suaramu dan membaguskan suaramu. Kamu ingin orang yang mendengar suaramu kemudian memujimu, menyanjungmu. Maka dari sebab itulah ayat-ayat yang kamu baca tadi tidak ada hitungannya di hadapan Allah SWT. Kamu telah berbuat riya’. Saat engkau baguskan suaramu karena ingin mendapatkan pujian orang lain, saat itulah pahalamu terhapus.

 

Secara bahasa, niat adalah al-qashd, yang artinya keinginan. Sementara secara istilah syar’i, niat didefinisikan sebagai azam atau tekad untuk mengerjakan suatu ibadah dengan ikhlas karena Allah, yang letaknya berada di dalam batin atau hati.

 

Niat memiliki dua fungsi utama, pertama yaitu untuk membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya, atau membedakan antara ibadah dengan kebiasaan. Lalu, yang kedua yaitu untuk membedakan tujuan seseorang dalam beribadah. Apakah seseorang itu beribadah karena mengharap rida Allah ataukah ia beribadah karena selain Allah, seperti mengharapkan pujian manusia.

 

Untuk melihat urgensi niat dalam kehidupan sehari-hari kita, maka beberapa ulama telah mengatakan poin penting tentang hal tersebut. Pertama, dari Yahya bin Abi Katsir, menuturkan bahwa pelajarilah niat, karena ia lebih dahulu sampai di sisi Allah daripada amalan. Kedua, dari Mutharrif bin Abdullah, baiknya hati adalah dengan baiknya amalan, dan baiknya amalan adalah dengan baiknya niat. Terakhir, dari Sufyan Ats-Tsauri, tidak ada sesuatu yang paling berat untuk saya obati, kecuali masalah niatku, sebab ia senantiasa berbolak-balik dalam diriku.

 

Mari kita renungkan bersama. Sudah berapa banyak sholat yang kita laksanakan, sudah berapa banyak ayat-ayat suci Al Qur’an yang kita baca, Sudah berapa banyak puasa sunnah kita, sudah berapa banyak shodaqoh kita, sudah berapa banyak amal shaleh yang kita kerjakan ? Yakinkah amalan kita diterima Allah SWT? Atau hanya bernilai lelah saja? Kita capai saja. Tidak ada nilainya apa-apa. Maka inilah pentingnya kita meluruskan niat agar ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Wallahu A’lam.

 

 

Referensi : https://news.uad.ac.id/pentingnya-niat-sebelum-beramal/

1 komentar: